top of page
bcomiftrabidor

New! Pengaruh Suku Bunga Simpanan Terhadap Jumlah Deposito



Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap jumlah dana deposito Berjangka pada PT. BTPN (tbk). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh suku bunga deposito terhadap jumlah dana deposito berjangka pada PT. BTPN (tbk). Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah data penerimaan dana deposito pada tahun 2015 sampai 2019. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui teknik kepustakaan dan pengumpulan data melalui studi lapangan. Metode analisis yang di gunakan adalah regresi linear sederhana dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 20.00 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga deposito tidak berpengaruh terhadap jumlah dana deposito berjangka.Kata kunci : tingkat suku bunga deposito, jumlah dana deposito berjangka.


Bareksa.com - Bank Indonesia mencatat, rata-rata suku bunga simpanan pada Februari 2021 menurun seiring penurunan suku bunga acuan. Penurunan ini juga berdampak pada industri reksadana pasar uang.




New! pengaruh suku bunga simpanan terhadap jumlah deposito



Berdasarkan data uang beredar yang dirilis Bank Indonesia pada Kamis (25/3/2021), suku bunga simpanan mengalami penurunan pada semua jenis tenor 12-19 basis poin (bps). Adapun suku bunga tenor 1 bulan menurun menjadi 3,88 persen dari 4,07 persen pada Januari 2021.


Suku bunga simpanan tenor 3 bulan menurun 17 bps menjadi 4,16 persen. Begitu juga dengan suku bunga simpanan untuk tenor 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan yang pada Januari 2021 mencapai 4,92 persen, 5,51 persen dan 6,18 persen, menurun menjadi 4,75 persen, 5,39 persen dan 6,04 persen pada Februari 2021.


Penurunan suku bunga simpanan ini juga berdampak pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang bertumbuh 10,2 persen pada Februari 2021 ke angka Rp6.401,8 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan Januari 2021 yang naik 11,1 persen.


Imbal hasil reksadana pasar uang yang tidak dipotong pajak maka besaran imbal hasil tersebut lebih menarik menarik ketimbang simpanan atau deposito. Sebab imbal hasil atau bunga depoito masih harus dipotong pajak 20 persen.


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis serta menguji pengaruh nisbah bagi hasil, inflasi serta jumlah uang beredar (JUB) terhadap deposito mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia baik secara simultan maupun parsial periode tahun 2014-2021. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan studi penelitian pada Bank Muamalat Indonesia dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini 32 data yang meliputi data keuangan BMI serta data inflasi maupun JUB dari website resmi Bank Indonesia serta Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian secara parsial menghasilkan variabel nisbah bagi hasil yang terbukti berpengaruh terhadap deposito mudharabah pada BMI. Sedangkan variabel Inflasi dan JUB terbukti tidak berpengaruh terhadap deposito mudharabah pada BMI. Uji parsial menghasilkan bahwa variabel nisbah bagi hasil, inflasi maupun JUB secara simultan berpengaruh terhadap deposito mudharabah. Hal ini menunjukkan pentingnya perbankan syariah untuk memfokuskan kebijakan pada nisbah bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabahnya dan tidak terpengaruh pada situasi keuangan eksternal dalam aspek inflasi dan JUB.


KARYA ILMIAH - SKRIPSI Pengaruh simpanan tabungan, giro dan deposito terhadap total pinjaman yang diberikan (studi kasus PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2005-2009) / Sriandayani-- (Read : 1 Times) Kode Buku : Rs 332.7 SRI p Universitas Negeri Malang. Program Studi Ekonomi dan Studi Pembangunan 2011 Kata Kunci: Simpanan Tabungan, Giro, Deposito, Total Pinjaman yang DiberikanPertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama dalam berlangsungnya pembangunan ekonomi yang dengan sendirinya akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur perekonomian. Pembangunan ekonomi merupakan tolok ukur pembangunan nasional dimana dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas perekonomian. Hampir semua faktor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan sebagai ukuran bagi kemajuan Negara tersebut. Semakin maju negara tersebut, maka semakin besar pula peranan perbankan dalam mengendalikan perekonomian negara tersebut. Peran perbankan sangat menentukan bagi pertumbuhan perekonomian negara karena fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi dan karena aktivitas bank sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Peran Intermediasi keuangan (financial intermediary) yang dijalankan suatu bank berkaitan dengan penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat. Sumber utama dana bank adalah aktivitas penghimpunan dari dana masyarakat dari bentuk simpanan deposito berjangka, tabungan dan giro. Ketiga sumber dana tersebut sering disebut Dana Pihak Ketiga atau juga yang sering disebut sumber dana tradisional. Serta kegiatan bank lainnya sebagai lembaga keuangan adalah penyalur kredit yang merupakan kegiatan utamanya. Oleh karena itu, suatu negara yang basis ekonominya bertumpu pada kredit seperti Indonesia, hal tersebut mengindikasikan bahwa peranan perbankan sangat dominan. Peranannya tersebut dapat dilihat dari pengaruh kegiatan sektor perbankan yang dapat positif atau negatif terhadap perkembangan beberapa indikator ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran serta keadaan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Apalagi pendapatan utama perbankan berasal bunga kredit dan simpanan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tabungan (X1), giro (X2) dan deposito (X3) terhadap total pinjaman yang diberikan (Y) secara parsial dan simultan serta untuk mengetahui manakah variabel yang paling dominan dari tabungan, giro dan deposito berpengaruh terhadap total pinjaman yang diberikan. Populasi penelitiannya adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan data bulanan pada periode 2005-2009. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan regresional. Sumber data dalam penelitian ini bersifat data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia tepatnya penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Bank Indonesia Malang, tepatnya berada di Jl. Kawi No. 17 Malang. Analisisnya menggunakan analisis regresi linear berganda dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif deskriptif.Hasil analisis deskriptif dari penelitian ini menunjukkan bahwa simpanan tabungan, giro dan deposito serta total pinjaman yang diberikan data fluktuatif dan cenderung meningkat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial tabungan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan (Y). Simpanan giro (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan (Y). Simpanan deposito (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan (Y). Sedangkan secara simultan tabungan, giro dan deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan. Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap total pinjaman yang diberikan adalah Tabungan (X1). Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah perbankan diharapkan terus meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (tabungan, giro dan deposito). Usaha yang seharusnya dilakukan perbankan yaitu memberikan stimulus agar masyarakat lebih tertarik untuk menyimpan dananya dengan cara menaikkan suku bunga simpanan. Dan juga agar masyarakat lebih tertarik untuk meminjam dana di Bank Mandiri dengan suku bunga pinajaman yang rendah. Tetapi harus diwaspadai juga oleh pihak bank terhadap resiko kredit macet apabila penyaluran kreditnya tidak disalurkan secara hati-hati. Dilihat dari segi kebijakan moneter apabila penyaluran kredit kepada masyarakat semakin tinggi juga dikhawatirkan inflasi akan meningkat. Maka dari itu ada dua kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (Bank Indonesia) untuk mengendalikannya yaitu apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi sebaiknya dilakukan kebijakan moneter kontraktif yaitu menahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga pinjaman. Sedangkan apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang kebijakan moneter yang dilakukan adalah kebijakan moneter ekspansif yaitu dengan menurunkan suku bunga pinjaman. Hal ini sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia dengan menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework). Kebijakan ini diharapkan pertumbuhan ekonomi meningkat dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan stabil.


Banyak cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah dengan menginvestasikan dana yang Anda miliki saat ini ke berbagai instrumen investasi yang dapat Anda pilih. Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang populer dipilih karena beragam keuntungan yang ditawarkan dibandingkan dengan tabungan biasa. Keuntungan yang ditawarkan dari deposito adalah suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan tabungan, serta minimnya risiko yang harus dihadapi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti investasi saham. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk mendepositokan dana Anda, sebaiknya Anda mengetahui serta memahami terlebih dahulu segala informasi seputar deposito. Untuk itu, simak artikel ini lebih lanjut untuk menambah pengetahuan serta pemahaman Anda mengenai deposito.


Secara umum, deposito merupakan produk penyimpanan uang yang disediakan oleh bank dengan sistem penyetoran yang dilakukan di awal serta memiliki ketentuan penarikan yang hanya bisa dilakukan sesuai dengan ketentuan penarikan yang hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati oleh nasabah dan bank. Walaupun dana yang disetorkan hanya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu, deposito memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan rekening tabungan. Suku bunga yang diberikan oleh bank untuk deposito lebih kompetitif daripada tabungan biasa. Namun jika Anda memutuskan untuk menarik dana yang telah Anda depositokan sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir, beberapa bank memperbolehkan Anda menarik dana deposito Anda namun dikenakan sejumlah penalti atau potongan yang harus Anda tanggung. 2ff7e9595c


0 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page